Penjelasan Dinkes Kota Depok Soal Kisruh PMT Stunting yang Hanya Berisikan Nasi, Kuah dan Tahu
jabar.jpnn.com, DEPOK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok angkat bicara terkait kisruh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penanganan stunting.
Diketahui, ramai jadi pembicaraan PMT tersebut berisikan nasi, kuah, dan tahu. Kemudian, di hari berikutnya hanya dua otak-otak ikan, yang dinilai kurang layak.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan bahwa pemberian PMT lokal diberikan kepada balita yang mengalami permasalahan gizi.
Baca Juga:
“Tujuannya adalah mencegah supaya tidak terjadi stunting. Jadi, pemberian PMT lokal ini mengikuti petunjuk teknis dari Kemenkes, yaitu PMT lokal,” ucapnya saat ditemui di Balai Kota Depok, Kamis (17/11).
Dia menyebut PMT lokal tersebut, yakni dengan bahan lokal yang diolah oleh para UMKM.
“Pemberian PMT lokal ini, kami laksanakan selama 28 hari, dengan 6 hari kudapan dan 1 hari makanan lengkap,” tuturnya.
Mary mengakui dengan rentan waktu yang singkat pihaknya belum sampai semua masyarakat paham terkait PMT lokal.
“Mungkin memang dalam waktu yang pendek ini belum semua masyarakat paham terkait dengan PMT lokal yang 6 hari kudapan 1 hari makanan lengkap ini,” terangnya.
Penjelasan Dinas Kesehatan Kota Depok terkait kisruh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penanganan stunting.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News