DPRD Depok Berang Saat Terima Laporan Menu PMT Stunting Hanya Nasi, Tahu dan Kuah
jabar.jpnn.com, DEPOK - Anggota Komisi D DPRD Depok, Ikravany Hilman pertanyakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok untuk mengatasi masalah stunting.
Dia menyebut anggaran yang dialokasikan Pemkot Depok untuk mengatasi stunting, yakni Rp 4,4 miliar untuk 38 Puskesmas.
Akan tetapi, dari anggaran tersebut makanan yang diberikan hanya berisikan nasi, tahu dan kuah saja, padahal diketahui harga per paketnya Rp 18 ribu.
“Ini kurang ajar, kemarin ramai isinya hanya nasi dan kuah saja untuk Rp 18 ribu per satu paket termasuk pengantaran. Setelah ramai, jadi ditambah tahu. Ini kan program penambahan makanan stunting. Jadi, bukan soal menahan lapar saja, tetapi harus diperhatikan juga nutrisinya," ucapnya saat dihubungi, Rabu (15/11).
Seharusnya ada kajian tentang menu yang akan diberikan kepada masyarakat.
“Harusnya ada kajian tentang makan yang biasa di masak warga itu apa, kalau tahu, tempe kayaknya sering mereka masak. Harusnya bisa dikasih susu, telur, atau ikan untuk ibu mengandung dan balita,” ujarnya.
Menurutnya, dengan anggaran Rp 4,4 miliar dan per paket Rp 18 ribu, seharusnya menu PMT stunting tidak seperti itu.
“Harusnya enggak sampai segitunya. Bisa pula makanan mentahnya yang nanti bisa di masak sendiri,” terangnya.
Anggota DPRD Depok pertanyakan makanan tambahan yang diberikan untuk mengatasi stunting yang hanya berisikan nasi, kuah dan tahu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News