Menkop Teten Dorong eFishery Mulai Memasuki Pasar Dunia
“Di sektor ini kita memiliki keunggulan domestik, dan eFishery jangan bermain hanya di level nasional saja, tapi harus menjadi pemain dunia untuk udang dan ikan air tawar lainnya,” ungkapnya.
Bagi MenKopUKM, dengan teknologi digital, bukan tidak mungkin bagi eFishery untuk melakukan penetrasi di luar Indonesia.
Terlebih lagi, Indonesia mempunyai skema pembiayaan melalui KUR Kluster dan pembiayaan koperasi yang bisa dikombinasikan.
“Asalkan masuk ekosistem dan kluster eFishery, bank penyalur KUR akan lebih mudah menyalurkan ke petambak kecil untuk memperluas lahan tambaknya agar skala ekonominya lebih besar,” jelasnya.
Dalam pengembangan Koperasi TBP, MenKopUKM menyebutkan, koperasi sebagai supply chain, dimana produk pembudidaya dipasarkan secara kolektif melalui koperasi.
Koperasi juga sebagai penyedia tahapan awal (first mile supply) dalam mendistribusikan komoditas pembudidaya dan petambak.
Selain itu, koperasi juga bisa sebagai upaya desentralisasi dalam mengimplementasikan skema Shared Ownership Assets dengan eFishery, dan feeder dapat menjadi milik koperasi. Termasuk di dalamnya menyangkut revenue sharing dengan konsep SHU.
Bahkan, melalui skema Koperasi Multi Pihak, koperasi dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi, mencakup langkah pendampingan untuk meningkatkan kapasitas, hingga sebagai agen untuk mendorong digitalisasi pembudidaya/petambak.
Menkop Teten Masduki meminta kepada platform eFishery agar tidak hanya bermain di pasar nasional saja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News