Kasus Fraud eFishery, Merusak Ekosistem Startup Indonesia
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Startup eFishery ramai diperbincangakan akibat isu manipulasi keuangan. Akibatnya, kepercayaan untuk startup di Indonesia pun dipertanyakan.
Sebagai salah satu perusahaan agritech yang pernah menjadi kebanggaan hingga mencapai status unicorn, kasus ini memberikan banyak pelajaran penting.
Dosen dan Kepala Inkubator Bisnis SBM ITN Dina Dellyana mengatakan, kasus ini menjadi pengigat pahit bahwa mengejar pertumbuhan tanpa memprioritaskan integritas hanya akan berujung pada kehancuran.
“eFishery sebagai salah satu startup yang menjadi contoh sukses di industri ini, menghadapi tantangan besar yang tidak hanya mengguncang reputasi mereka, tetapi juga berdampak sistematik pada ekosistem startup, terutama bagi mereka yang sedang dalam tahap fundraising. Banyak yang kini menghadapi ketidakpastian akibat situasi ini,” kata Dina dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).
Menurut Dina, akiba kasus ini beberapa venture capital (VC) mulai lebih selektif dalam memberikan pendanaan ke startup di Indonesia. Kekhawatiran akan terulangnya permasalahan serupa membuat mereka lebih berhati-hati.
“Saya rasa kita akan melihat investor lebih selektif ke depannya, bahkan mungkin ada yang menunda atau membatalkan rencana investasi di sektor teknologi untuk sementara waktu,” jelasnya.
Dina menjelaskan bahwa kondisi saat ini memberikan tantangan sekaligus peluang bagi ekosistem startup teknologi.
Berdasarkan pandangan Patrick Waluyo pendiri perusahaan investasi, Northstar Group, ia percaya bahwa meskipun investasi pada startup teknologi mungkin mengalami penurunan dalam jangka pendek, ini hanyalah fase sementara.
Begini kata Dosen Bisnis ITB soal kasus fraud yang dialami startup eFishery. Singgung kepercayaan investor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News