Menjelang Ramadan Harga Daging Naik, Pedagang: Sudah Biasa Itu

Alhasil, mau tak mau, Rizki juga harus menaikan harga jual kepada para pembeli.
“Kalau naik lagi ya, nanti juga menyesuaikan gitu kalau misal naik Rp 2.000 lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua DPW Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Barat Nang Sudrajat mengatakan, kebutuhan stok daging sapi di Jabar memang tinggi. Sayangnya, suplai daging masih kurang, karena pedagang pun harus menyiapkan cadangan jika ada lonjakan permintaan daging sapi menjelang Ramadan dan Lebaran.
Nang mengungkapkan, untuk menjaga stabilitas harga daging sapi dan mencukupi kebutuhan pelanggan, pemerintah sudah merencanakan impor 2.000 ekor sapi potong dari Australia di akhir bulan ini.
“Untuk menjaga kestabilan harga daging, dari sisi kebutuhan sapi potong, harusnya rencana impor 2.000 ekor sapi potong dari Australia akhir bulan ini sudah datang,” kata Nang.
Selain impor daging sapi beku, Nang juga berharap pemerintah mulai menyuplai daging kerbau beku yang selama ini banyak dicari pembeli. Daging ini relatif lebih murah dibanding daging sapi, sehingga bisa dijangkau masyarakat atau pedagang kecil yang membutuhkan.
“Ini harus segera (impor daging kerbau beku). Itu biasanya dari negara Asia Selatan, seperti India,” ujarnya. (mcr27/jpnn)
Menjelang Bulan Ramadan Harga Daging Sapi Naik, begini respons pedagang di Pasar Kosambi, Kota Bandung.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News