Bank Indonesia Jabar Jelaskan Penyesuaian Tarif MDR QRIS 0,3 Persen, Pelaku UMKM Wajib Tahu

Artinya, kata Erwin, penyesuaian tarif MDR QRIS RI sudah tepat dilakukan.
“Kita kan sudah masuk ke fase kebangkitan ekonomi, sebagaimana terlihat dari pertumbuhan ekonomi selama Q1 nasional 5,03persen dan jabar tumbuh 5 persen,” ungkapnya.
Erwin memastikan, pihaknya tidak mengambil keuntungan dari tarif 0,3 persen ini. Tarif tersebut akan dialokasikan dalam pengembangan layanan ekosistem sistem pelayanan digital pada QRIS.
Sebab, dalam ekosistem sistem pembayaran digital QRIS ini ada banyak pihak yang terlibat, seperti penyedia QR, ada equier, dan layanan infrastuktur.
“Maka BI dengan berbagai pertimbangan melakukan penyesuaian tarif menjadi 0,3 persen. Dari 0,3 ini lebih rendah dari pada saat masa normal 0,7,” tuturnya.
“Mudah-mudahan dengan penerapan MDR 0,3 persen ekosistem layanan sistem pembayaran khususnya QRIS ini tetap bisa kami kembangkan, perbaiki fiturnya, layanan dipercepat, mudah-mudahan ini menjadi bagian dari BI untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk usaha mikro,” sambung Erwin.
Di Jabar sendiri, jumlah merchant yang menggunakan QRIS ada lebih dari 5,6 juta. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak secara nasional yang berjumlah 20 juta lebih merchant pengguna layanan QRIS.
“Pertumbuhannya dari tahun ke tahun terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, dan ini memang menjadi bagian dari upaya kami untuk terus meningkatkan digitalisasi di dalam transaksi pembayaran,” kata Erwin. (mcr27/jpnn)
BI Jabar memastikan penyesuaian tarif MDR QRIS yang dikenakan kepada toko atau merchant sebesar 0,3 persen dilakukan untuk mendukung optimalisasi layanan.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News