Disdik Jabar Sampaikan Nasib Ribuan Siswa yang Gagal PPDB
Ada beberapa jalur di tahap I PPDB, yakni anak berkeputusan khusus (ABK), keluarga ekonomi tidak mampu (KETM), kondisi tertentu, perpindahan tugas orang tua atau anak guru, prestasi, jalur rapot, dan petugas Covid-19.
"Sebetulnya, 4.791 itu serta merta kami tolak. Misalkan yang karena (pemalsuan) KK. Ketika Kk tidak tersambung dengan Disdukcapil kami langsung mintakan yang bersangkutan untuk menghubungi Disdukcapil," ungkapnya.
Selain itu, peserta yang ditolak di tahap II juga bisa mendaftarkan diri ke sekolah yang terdekat sesuai domisili aslinya.
Tidak hanya sekolah sesuai domisili, mereka yang gagal di tahap II mendaftar ke sekolah swasta.
"Terkait dengan sekolah swasta, kami sudah menyampaikan, tetapi kan lebih banyak yang ingin ke sekolah negeri. Kuota sekolah negeri juga tidak cukup, karena memang pendidikan kami juga bisa yang dilakukan oleh masyarakat. Jadi, tidak semua masuk ke negeri," ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat membatalkan 4.791 siswa yang ikut Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK dan Sederajat.
Pembatalan PPDB ini dikarenakan kecurangan yang dilakukan oleh peserta PPDB.
Rata-rata kecurangannya adalah mengelabui atau mengubah domisili di Kartu Keluarga (KK).
Disdik Jabar menyampaikan nasib ribuan calon siswa yang dibatalkan PPDB SMA/SMK dan Sederajat karena curang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News