Menjelang Iduladha, Kasus Cacar Sapi Ditemukan di Jabar
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jawa Barat menemukan kasus penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi di beberapa kabupaten dan kota.
Di antaranya, kasus ini ditemukan di daerah Kabupaten Bandung dan wilayah Pantura.
Kepala DKPP Jabar Arifin Soedjayana mengatakan, sapi yang terkena cacar tidak menyebabkan kematian. Bahkan, penyakit ini kasusnya di Jabar jauh lebih sedikit dibandingan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Kemarin yang paling pertama itu di Kabupaten Bandung dari pemasukan hewan dari Jawa dan kami eksekusi dimatikan. Kemudian ada Bandung Barat dan sekarang ada beberapa di daerah Pantura,” kata Arifin di Bandung, Kamis (15/6).
Menurut Arifin, peristiwa ini terjadi dikarenakan oknum pedagang hewan yang nakal masuk ke wilayah Jabar tanpa melalui jalur resmi. Sehingga, kualitas sapi belum bisa dinyatakan layak secara kesehatan untuk diperjualbelikan pada masyarakat.
“Karena tadi, masuk lalu lintas tidak bisa semua kami kendalikan ada saja yang nakal ke jalan biasa. Tapi kami sudah kirim vaksin ke kabupaten dan kota agar LSD tidak terus bertambah,” ujarnya.
Baca Juga:
Ia menegaskan, hewan sapi yang positif cacar secara umum masih bisa dikonsumsi. Adapun penularan penyakit cacar sapi tidak jauh berbeda dengan PMK yakni melalui udara atau airborne.
“Masih (bisa dikonsumsi) PMK dengan LSD itu bukan menular ke manusia jadi aman untuk dikonsumsi,” tuturnya.
DKPP Jabar menemukan adanya kasus cacar sapi di sejumlah kota dan kabupaten menjelang Hari Raya Iduladha.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News