Guru ASN di Pangandaran Curhat Kena Pungli dan Intimidasi

Selain soal biaya transport, Ia mengaku juga mendapat intimidasi dari beberapa orang pada November 2021.
Husein mengaku saat itu disidang di hadapan 12 orang dan dicecar pertanyaan. Husein banyak ditanya dikarenakan Ia sempat membuat lapaoran di website lapor.go.id untuk menanyakan perihal biaya Rp 270.000 tersebut.
“Gara-garanya saya menanyakan di lapor.go.id, ada pungutan sebesar Rp 270 ribu plus Rp 310 ribu saat Latsar. Saya harapnya, nanya di lapor.go.id ya dijawabnya juga di situ, jangan dicari. Saat laporan anonim,” jelasnya.
“Saya gak bisa sebut nama kala itu di sidang di kantor BKPSDM. Bentuknya ya saya lagi menerangkan ada celetukan jangan sok jago, ikuti saja jangan banyak tanya, katanya kalau melapor gitu dianggap menjelekkan nama instansi padahal niat saya hanya nanya saja, tinggal jawab aja padahal,” ungkapnya.
Karena sudah merasa tidak nyaman, Husein memutuskan untuk berhenti mengajar di SMP Negeri 2 Pangandaran pada Maret 2022.
Sejak saat itu, Husein memilih kembali ke Kota Bandung sembari menunggu surat pengunduran dirinya keluar.
“Berhenti mengajar Maret 2022. Sekarang harapannya supaya surat pengunduran dirinya keluar karena sekarang mau cari kerja susah, namanya masih tercatat di sana,” ucapnya. (mcr27/jpnn)
Seorang guru ASN asal Kota Bandung yang bertugas di Kabupaten Pangandaran, Husein Ali Rafsanjani (27) curhat di medsos perihal adanya pungli saat Latsar CPNS.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News