Warga Depok Tolak Rencana Pemerintah Membuka Isolasi Terpusat di Tiap Kecamatan

jabar.jpnn.com, DEPOK - Setelah membuka isolasi terpadu di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia (UI), Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berencana akan membuka pusat isolasi terpadu di 11 kecamatan.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku, rencana tersebut sudah disampaikan kepada seluruh camat beberapa waktu lalu.
"Informasi dari kecamatan, banyak warga yang tidak setuju kalau tempat atau wilayahnya dijadikan isolasi terpusat,” ucap Idris, Selasa (8/2).
Idris menilai, penolakan yang dilakukan masyarakat diduga karena kekhawatiran yang berlebih dari warga terhadap Covid-19.
“Mungkin takut dan khawatir. Padahal secara ilmiah selama warga tidak berinteraksi langsung, tidak berdekatan, selalu menjaga jarak dan saling memakai masker itu tidak apa-apa," tuturnya.
Kendati demikian, Idris mengaku akan mengembalikan semuanya kepada keputusan masyarakat.
Sebab, tidak semua warga Depok menolak soal rencana pembukaan pusat isolasi terpadu berbasis kecamatan tersebut.
"Misal, pada satu RW ada satu atau dua rumah yang digunakan untuk pusat isolasi terpadu, silahkan saja. Karena ada beberapa RW yang warganya setuju dan mempersilakan untuk membuka isolasi terpusat,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Depok berencana membuka tempat isolasi terpusat di 11 Kecamatan. Namun rencana tersebut mendapatkan penolakan dari masyarakat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News