Pakar Epidemiologi Minta Pemkot Depok Tambah Bed Khusus Untuk Merawat Pasien Covid-19
jabar.jpnn.com, DEPOK - Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Iwan Ariawan menilai, penambahan kasus harian Covid-19 di Kota Depok tidak sepadan dengan ketersediaan bed pasien Covid-19.
Sebab hingga saat ini, Kota Depok baru menyediakan 596 bed perawatan pasien Covid-19, 65 bed ICU dan 52 bed isolasi di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia.
Padahal saat ini, kasus aktif Covid-19 di Kota Depok lebih dari 12 jiwa.
"Dengan kondisi seperti ini, rumah sakit rujukan harus benar-benar memprioritaskan untuk merawat pasien Covid-19 bergejala sedang hingga berat," katanya, pada Senin (7/2).
Meski saat ini kondisi angka keterisian rumah sakit rujukan atau bed occupancy rate (BOR) masih di bawah 60 persen, pemerintah tetap mesti waspada.
Sebab, lonjakan kasus harian Covid-19 bisa terjadi kapan saja, sehingga pemerintah mesti mengambil langkah antisipasi cepat sedari sekarang.
"Harus dipersiapkan sedari sekarang. Jangan tunggu nanti, ketika kasus melonjak baru dikerjakan," tegasnya.
Terlabih, dengan kasus konfirmasi akif sekitar 12 ribu jiwa saat ini, Iwan meminta Pemkot Depok segera menambah tempat isolasi terpusat, karena saat ini hanya memiliki satu itupun dengan kapasitas yang hanya 52 bed.
Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia Iwan Ariawan meminta Pemkot Depok, agar menambah kapasitas bed perawatan untuk pasien Covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News