Polemik Bentuk dan Warna KDS Pemkot Depok, Pengamat: Jangan Terlalu Narsis
![Polemik Bentuk dan Warna KDS Pemkot Depok, Pengamat: Jangan Terlalu Narsis - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2022/05/14/penyerahan-kartu-depok-sejahtera-kds-oleh-wali-kota-depok-qi-jbmr.jpg)
jabar.jpnn.com, DEPOK - Program Kartu Depok Sejahtera (KDS) masih menuai polemik antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Selain transparansi program KDS, salah satu yang menjadi polemik yaitu desain kartu yang diduga ada unsur politisasi dan menguntungkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Arlan Sida mengatakan, warna kartu bantuan yang didominasi oren dan putih menunjukan adanya politisasi dalam KDS.
Pasalnya, ketika orang melihat KDS pasti langsung terfikirkan ke warna Partai PKS.
“Jika dilihat emmang warnanya didominasi dengan oren dan putih, dimana warna tersebut memang menjadi ciri khas salah satu partai,” ucap Arlan kepada JPNN.com, Sabtu (14/5).
Selain itu, terdapat pula foto Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Haartono, dalam kartu bantuan tersebut.
“Dalam KDS ini seharusnya jangan ada yang terlalu narsis, karena ini program kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama dengan DPRD Kota Depok. Sehingga, fotonya tidak harus ditempel di kartu bantuan tersebut,” ujarnya.
Dia mencontohkan, Kartu Indonesia Pintar yang digagas oleh Presiden Jokowi saja tidak menampilkan foto orang nomor satu di Indonesia dan di desain lebih netral.
Pengamat politik Arlan Sida sebut desain Kartu Depok Sejahtera (KDS) kental muatan politis. Dia membandingkan KDS dengan KIP yang digagas Presiden Joko Widodo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News