Petisi Bumi Siliwangi, Guru Besar UPI Nilai Indonesia Krisis Etika

Senin, 05 Februari 2024 – 20:30 WIB
Petisi Bumi Siliwangi, Guru Besar UPI Nilai Indonesia Krisis Etika - JPNN.com Jabar
Ratusan civitas academica Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) gabungan guru besar, dosen, dan mahasiswa saat membacakan petisi 'Bumi Siliwangi' di Taman Partere Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Senin(5/2). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/jpnn.com

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Ratusan civitas academica Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) gabungan guru besar, dosen, dan mahasiswa membuat petisi Bumi Siliwangi.

Petisi ini dibuat untuk mengkritisi kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dianggap sudah keluar jalur.

Dalam pembacaan petisi, forum civitas akademica UPI menyebut Indonesia saat ini sedang mengalami krisis etika.

Hal itu disampaikan Guru Besar Ilmu Politik UPI Cecep Darmawan.

“Sementara ini, kita itu krisis etika, kalau ada apa-apa selalu bicara tidak melanggar hukum, padahal moral dan etika itu di atas hukum,” kata Cecep ditemui seusai pembacaan petisi di Taman Partere, Kampus UPI, Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Senin (5/2).

Seharusnya, kata Cecep, pemimpin bangsa menyadari jika mereka adalah role model yang akan ditiru dan menjadi contoh baik bagi masyarakat.

Namun sebaliknya, pemimpin bangsa ini justru melakukan hal-hal yang tidak beretika.

“Sehingga harusnya jadi pemimpin atau elit itu harusnya dia menyadari betul dia sebagai bagian dari role model, harus memberi contoh. Harusnya mereka yang memberi contoh bagaimana etika berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

Civitas akademica UPI membuat petisi Bumi Siliwangi karena menilai Indonesia saat ini krises etika.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News