Anies Buka Debat Capres Dengan Segudang Bukti Ketimpangan Hukum di Indonesia
Anies juga menyinggung tentang adanya milenial yang menjadi calon wakil presiden pada Pilpres 2024.
Baca Juga:
"Itu hanya satu orang, sementara ribuan Gen Z dan milenial lainnya ditangkap dan ditembaki gas air mata hanya karena mengkritik pemerintah. Apa ini yang mau dilanjutkan? Tidak! Ini yang harus kita ubah," kata Anies.
Apalagi pada 2019 terjadi demo penolakan hasil pilpres dari kubu Prabowo Subianto yang berujung pada tewasnya Gen Z dan milenial bernama Harun Ar Rasyid dan beberapa rekannya karena tertembak.
"Sampai hari ini keadilan dan kepastian hukum bagi anak tersebut belum diwujudkan. Hukum lagi-lagi ditundukkan oleh kepentingan politik, negara tidak hadir. Apa ini yang mau dilanjutkan? Tidak! Ini yang harus kita ubah," tutur Anies lantang.
Yang ketiga, lanjut dia, peristiwa yang dialami Mega Suryani Dewi, seorang ibu muda yang meninggal akibat KDRT karena negara mengabaikan laporannya.
"Sudah lapor, tetapi diabaikan. Negara tidak hadir untuk Ibu Mega. Apa ini yang mau dilanjutkan? Tidak! Ini yang harus kita ubah," sambungnya. (jpnn)
Anies Baswedan beberkan sejumlah ketimpangan hukum yang terjadi di Indonesia, pada debat capres perdana di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).
Redaktur & Reporter : Yogi Faisal
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News