Survei: Tingkat Kepercayaan Warga Terhadap MK Menurun

jabar.jpnn.com, BANDUNG - Kitapolling.com merilis hasil polling tingkat kepercayaan publik terhadap Mahkamah Konstitusi (MK) imbas dari putusan kontroversi terkait usia Capres - Cawapres pada Pilpres 2024.

Independent Researcher kitapolling.com, Budi Satria Dewantoro menjelaskan performa MK ini juga menjadi sorotan dengan adanya putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menjatuhkan sanksi etik.

“Menurut hasil jajak pendapat kepercayaan masyarakat terhadap MK sebagai institusi yang memperjuangkan kepentingan rakyat tidak terlalu anjlok,” ucapnya, di Bandung.

Dari 1.745 audiens, 16,8 persen di antaranya sangat percaya terhadap MK, cukup percaya 40,7 persen, kurang percaya 40,7 persen, tidak percaya sama sekali 0,4 persen.

Selanjutnya, pendapat publik juga dihadapkan dengan kondisi pro dan kontra berkenaan dengan Putusan MK dalam perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023, yang mengubah Pasal 169 huruf q UU No.17/2017 tentang Pemilihan Umum yang membuka kesempatan bagi anggota legislatif dan kepala daerah pada semua tingkatan mencalonkan diri sebagai capres dan cawapres kendati belum berusia 40 tahun.

“Dari 1.734 audiens, 49,7 persen di antaranya menyatakan kurang puas, tidak puas sama sekali 42 persen, cukup puas 6 persen, sangat puas 2,3 persen,” terangnya.

Kemudian, pascapermohonan uji materil atau Judicial Review tentang syarat Capres dan Cawapres yang diatur dalam Pasal 169 huruf q UU Pemilu pascaputusan MK yang diajukan Brahma Aryana, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia memunculkan data bahwa dari 2.077 audiense sebanyak 52,4 persen menyatakan setuju dibatalkan.

“Dibatalkan sebagian dengan pembatasan sampai jabatan gubernur untuk usia di bawah 40 tahun 33,9 persen, dan tidak dibatalkan 13,7 persen,” pungkasnya. (mcr19/jpnn)