Manuver Politik Ketua DPRD Purwakarta Dinilai Sebagai Pengkhianatan Bagi Partai Golkar

jabar.jpnn.com, PURWAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Purwakarta, Dias Rukmana Praja menilai Ahmad Sanusi telah melakukan manuver politik, dalam pengusulan nama Penjabat Bupati (PJ) Kabupaten Purwakarta ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Bahkan, kata Dias, manuver yang dilakukan teman sesama partainya tersebut, merupakan tindakan pengkhianatan serius karena melawan aturan dan kebijakan Partai Golkar.

Menurut Dias, keputusan mengusulkan nama-nama PJ Bupati Purwakarta bersifat kelembagaan dan kolektif kolegial, bukan keputusan berdasarkan selera dan ambisi pribadi.

Dias mengatakan keputusan mengusulkan nama Pj Bupati Purwakarta seharusnya melibatkan fraksi-fraksi partai politik di DPRD.

"Jangankan untuk rapat, surat undangan untuk rapat membahas PJ Bupati sampai saat ini dari fraksi Golkar belum menerima, tiba-tiba ada surat usulan nama ke Kemendagri, itu dasarnya apa, hal itu jelas-jelas melanggar dan melawan aturan," ujar Dias dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, dikutip Sabtu (12/8).

Pengusulan nama-nama Pj Bupati itu menyusul berakhirnya masa jabatan Bupati Anne Ratna Mustika yang dinilai banyak kalangan sangat sukses memimpin Purwakarta.

"Untuk itu, dalam mengusulkan nama Pj Bupati harus sungguh-sungguh dan jangan berdasarkan selera dan ambisi pribadi. Pj berikutnya harus bisa melanjutkan kesuksesan Bupati Anne ratna Mustika yang dinilai banyak kalangan sukses memimpin dan membangun Purwakarta," kata Dias.

Dias juga menjelaskan, keputusan yang dilakukan oleh Ketua DPRD Purwakarta tersebut menurutnya telah melukai amanat rakyat Purwakarta, mengingat anggota DPRD merupakan repersentasi dari masyarakat.