Yusfitriadi Kritisi Representasi Perempuan Dalam Seleksi Bawaslu Kabupaten dan Kota di Jabar
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Tim seleksi Bawaslu Kabupaten/Kota se-Jawa Barat sudah menyelesaikan tugasnya dalam menyeleksi calon anggota.
Tahap akhir seleksi, yakni tes kesehatan dan wawancara telah rampung dilakukan pada 31 Juli, kemarin.
Dalam seleski ini hasilnya adalah jumlah representasi perempuan yang nyatanya masih rendah.
Berdasarkan data, dari jumlah 87 peserta perempuan yang mengikuti tes, hanya tersisa 37 perempuan saja yang lolos atau dalam persentase sekitar 14,6 persen.
Hasil ini, jauh dari komitmen dalam melaksanakan berbagai peraturan perundang-undangan yang mensyaratkan 30 persen representasi kalangan perempuan.
Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Yusfitriadi menilai kondisi ini sangat memprihatinkan bagi publik, di mana Bawaslu inkosisten dalam melaksanakan afirmasi aksi bagi para perempuan.
"Kondisi ini sangat ironis dan menimbulkan banyak pertanyaan atas ketidakkonsistenan Bawaslu dalam keberpihakannya terhadap kaum perempuan," kata dia dalam keterangan resminya, Minggu (6/8).
Yusfitriadi menjelaskan Bawaslu mengabaikan kebijakan yang diatur dalam UU RI No 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pasal 92 ayat 11.
Direktur DEEP, Yusfitriadi mengkritisi kurangnya representasi perempuan dalam seleksi Bawaslu di Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News