26 Siswa SD Saksikan Pembunuhan Guru di Bandung, Begini Kata Psikolog
jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Kejadian penusukan seorang guru SD di SDN 032 Tilil, Jalan Puyuh, Kota Bandung, Senin (7/2) lalu, cukup mengagetkan banyak orang.
Terlebih, penusukan dilakukan oleh mantan suami korban, ketika korban hendak mengajar.
Berdasarkan informasi, aksi tersebut terjadi pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB, yang mana kondisi sekolah sudah banyak siswa dan guru yang akan menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Atas kejadian ini, ada 26 siswa yang dikabarkan sempat menyaksikan kejadian mengerikan tersebut dan kini tengah dilakukan trauma healing atau pemulihan trauma oleh tenaga profesional.
Menanggapi kejadian ini, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung Dr. Ihsana Sabriani Borualogo mengatakan, kejadian pembunuhan tersebut akan berdampak pada tumbuh kembang anak ke depannya.
Pasalnya, anak di bawah umur cenderung menyimpan memori panjang yang bisa berlanjut hingga ke masa dewasa.
"Kekerasan itu dalam bentuk apa pun tidak boleh terjadi. Ketika ada orang yang menyaksikan, dalam kasus ini konteksnya anak kecil di bawah umur, tentu bisa menjadi pengalaman traumatik yang berisiko untuk proses tumbuh kembang dia," kata Ihsana dihubungi JPNN.com, Rabu (9/2).
Ihsana menuturkan, pengalaman traumatik seseorang bersifat personal, sehingga efek jangka panjangnya pun bisa sangat personal.
26 siswa SD menjadi saksi pembunuhan keji terhadap gurunya di Bandung. Ini Dampak yang akan terjadi kata Psikolog Unisba.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News