Turnamen Badminton Rekatkan Pelaku Industri TPT di Indonesia

Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni ITT-STTT Riady Madyadinata menuturkan, kegiatan ini berskala nasional karena banyak perwakilan dari perusahaan baik di Jawa Barat hingga ke Jawa Timur yang selama ini menjadi pusat industri TPT.
Dengan banyaknya peminat, rencananya kegiatan ini diselenggarakan minimal dua tahun sekali dan juga mendatangkan perwakilan industri TPT dari luar negeri seperti Malaysia sampai Thailand.
Dengan banyaknya pekerja yang berasal dari kampus tekstil di bawah Kementerian Perindustrian, Riady optimistis kompetisi seperti ini bisa memberikan banyak manfaat bukan hanya di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan.
"Jadi dengan lulusan dari kampus (Politeknik STTT) yang berada di berbagi daerah ini menjadi potensi untuk juga mendekatkan diri pada pelaku industri untuk berkegiatan bersama," kata Riady.
Sekretaris Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Andrew Purnama mengatakan, kegiatan seperti ini harus sering diadakan untuk menjalin silaturahmi para pelaku industri TPT.
Menurutnya, industri tekstil sekarang sedang tidak baik-baik saja, maka perlu penguatan bersama baik dari pelaku termasuk lembaga pemerintah dan instansi agar bisa mendorong perbaikan pada sektor TPT.
"Ini momen kita bersama-sama untuk bertukar pikiran. Sekarang kita ini menunggu arah kepastian regulasi dan sebagainya," ucapnya.
Dengan pertandingan ini diharap pelaku TPT juga tidak hanya sekedar berkompetisi tapi melakukan pembicaraan lainnya termasuk mendorong berbagai macam ide dalam pengembangan tekstil ke depannya agar tetap tumbuh dan mampu bersaing dengan negara lain.
Sebanyak 29 pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjalin silaturahmi melalui ajang turnamen badminton, The Textile Industry Badminton Turnament.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News