Wagub Jabar Merespons Kasus Dugaan Pencabulan Santriwati di Bandung
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus dugaan pencabulan santriwati di wilayah Katapang, Kabupaten Bandung
Diketahui, pencabulan itu diduga oleh seorang pimpinan pondok pesantren dengan modus murid harus menurut dengan guru atau disebut 'takdzim kepada guru'.
"Mengenai berita tentang pencabulan, saya secara pribadi dan komunitas ponpes di Jabar, maupun pemerintah, menunggu hasil dan kesimpulan pihak aparat. Dalam hal ini kepolisian. Supaya informasi valid. Kalau terbukti. Dorong untuk proses sesuai hukum," kata Wagub Uu Ruzhanul Ulum dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/18).
Uu meminta dinas terkait untuk memberikan pendampingan untuk para santriwati yang menjadi korban pencabulan.
"Saya juga minta dinas terkait pendampingan, supaya psikologi tidak putus sekolahnya. Seperti yang biasa dilakukan," katanya.
Lebih lanjutm Uu meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyamaratakan keadaan pengasuh pondok pesantren dengan adanya kejadian tersebut.
"Tidak semua seperti pelaku sekarang. Masih banyak lembaga yang bagus dan baik. Dan tetap menjadi kepercayaan masyarakat," kata Uu.
Sebelumnya, Polresta Bandung tengah melakukan penyelidikan kasus dugaan pencabulan belasan santriwati yang dilalukan oleh pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.
Pendalaman dilakukan terkait dugaan banyaknya korban dalam kasus pencabulan tersebut.
Kapolresta Bandung, Kombes Kusworo Wibowo mengaku telah menerima aduan tentang dugaan kasus tersebut pada Kamis (11/8).
Baca Juga:
Kasus ini terungkap setelah mantan istri pelaku buka suara perihal perilaku sang mantan suami. (antara/jpnn)
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum merespons keras adanya kasus dugaan pencabulan belasan santriwati di pondok pesantren wilayah Katapang, Bandung.
Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News