Soal Kasus Pencabulan Santri di Depok, Mohammad Idris: Sedang Didalami Polisi
jabar.jpnn.com, DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris angkat bicara terkait kasus dugaan pencabulan oleh tiga ustaz terhadap santrinya, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes), di Kecamatan Beji, Kota Depok.
Idris menilai dalam penanganan kasus pelecehan seksual perlu adanya kerjasama dengan seluruh stakeholder.
Baginya, itu merupakan sebuah upaya dalam meminimaliris dan mencegah terjadinya pelecehan seksual.
Baca Juga:
"Kalau upaya kami sudah banyak, tetapi ini kan perlu kerjasama antara seluruh stakeholer pemerintahan itu sangat diperlukan," ucapnya, usai Rapat Paripurna, Jumat (1/7).
Setelah mendapatkan informasi adanya dugaan pencabulan di Ponpes tersebut, Idris langsung meminta untuk dilakukan pengecekan terhadap izinnya.
"Itu kan katanya panti asuhan, saya minta cek dan memang ada izin operasional panti asuhan dari Kadinsos pada 2020, tetapi mereka juga mempunyai izin pesantren dari Kemenag di 2020, secara operasional sudah memiliki izin," terangnya.
Seharunya setelah diberikan izin, ponpes itu dipantau bagaimana opersinya, kurikulumnya, pembinaan gurunya, dan lainnya.
"Saat kami ke sana memang sedang libur, sehingga bisa saja kasus ini kejadiannya tahun kemarin atau tahun sebelumnya," ujarnya.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, kasus dugaan pencabulan oleh tiga ustaz terhadap santrinya sedang didalami oleh pihak kepolisian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News