Disindir Dewan Soal Kasus Pencabulan Santri Saat Paripurna, Begini Komentar Wali Kota Depok
jabar.jpnn.com, DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris akhirnya angkat bicara terkait kasus dugaan pencabulan oleh tiga ustaz terhadap santrinya, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes), di Kecamatan Beji, Kota Depok.
Sebelumnya, dalam forum Rapat Paripurna Anggota DPRD Fraksi PKB menyampaikan kasus tersebut usai membacakan Raperda Konversi Air Tanah.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Depok Mohammad Idris menganggap kasus itu tidak sepatutnya diumumkan dalam rapat terhormat.
"Seharusnya kasus itu (pencabulan santri) tidak dibahas dalam Paripurna terhormat ini," ucap Idris usai mengikuti Rapat Paripurna, Jumat (1/7).
Hal tersebut lantaran pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait dugaan kasus pelecehan seksual ini.
"Kapolda juga sudah menyatakan bahwa kasus ini masih terus didalami dan pelakunya belum ada," terang orang nomor satu di Kota Depok.
Baca Juga:
Selain itu, Idris menyampaikan bahwa sejauh ini ada tiga orang yang diminta untuk dilakukan recovery psikologis oleh Polda Metro Jaya.
"Kapolda sudah bersurat kepada kami dan meminta untuk melakukan recovery dan sudah kami lakukan. Tetapi, secara penanganan kasus dalam perspektif kepolisian tidak boleh diumumkan. Sehingga saya juga tidak bisa berbicara apa-apa," tandasnya. (mcr19/jpnn)
Mohammad Idris sangat menyayangkan kasus pelecehan seksual yang terjadi di salah satu Ponpes di Depok, disampaikan oleh anggota DPRD dalam Rapat Paripurna.
Redaktur : Yogi Faisal
Reporter : Lutviatul Fauziah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News