Soal Kasus Bupati Ade Yasin, PDIP Bogor: Ini Imbas Birokrasi Gaya Lama
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bogor Bayu Syahjohan angkat suara soal kasus suap yang menyeret Bupati Bogor Ade Yasin.
Bayu menilai kasus suap oknum pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut merupakan imbas birokrasi gaya lama di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
"Saya yakin betul ini semua akibat kelalaian yang diperbuat oleh kebiasaan lama para pejabat sehingga menjerat bupati sebagai seorang politikus. Saya maklum apa yang disampaikan Ibu Ade Yasin yang terpaksa bertanggung jawab atas perbuatan anak buahnya," ungkap Bayu di Bogor, Rabu (4/5).
Menurut dia, birokrat di Pemkab Bogor tidak seperti sosok Ade Yasin yang terbuka dan transparan. Banyak kalangan pejabat yang dinilainya tertutup, tidak transparan dan cenderung enggan melayani.
"Bupatinya baik, transparan dan terbuka, tetapi hanya beberapa pejabat saja yang seperti beliau, sisanya tidak. Mari kita kupas sama-sama mana yang memberikan pelayanan baik mana yang tidak. Ayo dong berubah, saya saja sulit berkomunikasi, apalagi masyarakat biasa," tuturnya.
Meski begitu, Bayu berharap pelayanan Pemkab Bogor kepada masyarakat terus berjalan normal dengan adanya kasus tersebut.
"Kami atas nama keluarga besar PDI Perjuangan Kabupaten Bogor dan saya secara pribadi sangat prihatin dengan apa yang dialami kepala daerah ini. Saya yakin betul Ibu Ade Yasin adalah pemimpin yang cukup baik, di mata masyarakat maupun diri saya secara pribadi. Ini adalah musibah," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa momentum Idulfitri bisa menjadi momentum bagi kalangan eksekutif di Pemkab Bogor untuk memperbaiki diri.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor Bayu Syahjohan menilai, kasus yang menyeret Bogor Bogor Ade Yasin imbas dari berokrasi gaya lama.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News