Polisi Ringkus Geng Motor Penganiaya Pemuda di SPBU Bandung

“Dari hasil tersebut, kami sudah bisa menetapkan dua tersangka yang sudah fiks, atas nama RA dan RAR. Kenapa dua orang? Karena yang bersangkutan sudah fiks berdasarkan hasil CCTV, sudah memenuhi unsur melakukan 170,” jelasnya.

“Sedangkan, kalau yang lainnya masih sebatas saksi, tetapi sekali lagi tidak menutup kemungkinan yang tujuh lainnya bisa tersangka di kasus yang berbeda,” sambungnya.

Adapun, kata Budi, motif para pelaku melakukan aksi arogansi dikarenakan tidak terima saat disenggol oleh masyarakat.

Larut dalam euforia anniversary, mengantarkan mereka pada aksi arogansi yang berujung hukum.

“Berselisih paham yakni bersenggolan arogansi karena mereka iring-iringan, bersenggolan marah-marah, ditegur tidak mau dan akhirnya melakukan penganiayaan,” ungkapnya.

“Khusus yang dua ini, yang RA itu melakukan pemukulan dan penendangan, sedangkan yang RAR itu sempat meletuskan air gun ke atas dua kali,” lanjutnya.

Dari dua orang tersangka itu, satu di antaranya masih di bawah umur. Menurut Budi, tersangka di bawah umur akan dijatuhkan hukuman sesuai Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak.

“Jadi, yang sudah dewasa yang satu memang masih masih di bawah umur, sehingga nanti dua orang tersebut, yang satu kami kenakan seperti biasa (Pasal 170 KUHP), yang satu kami kenakan Undang-Undang Perlindungan Anak, tetapi tetap tidak memutus kasus pidana pokoknya itu 170,” ungkap dia.