Pengumpulan THR Proyek Pemkot Bandung Dibahas di Forum Rapat Dishub
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung kembali melanjutkan sidang perkara suap pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Kasus ini menyeret Wali Kota Bandung nonaktif Yana Mulyana, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung Dadang Darmawan dan Sekrestaris Dishub Bandung Khairur Rijal sebagai tersangka.
Dalam sidang ini, Jaksa penuntut umum (JPU) KPK mendatangkan empat orang saksi untuk terdakwa tiga penyuap dari pihak swasta.
Empat saksi itu yakni Kepala dan Staf Sub Bagian Keuangan Dishub Kota Bandung Kalteno serta Nur Aini Ismail Baranuri. Kemudian Asep Gunawan dan Nadya Nurul Anisa selaku pekerja harian lepas (PHL) di bagian ATCS Dishub Kota Bandung.
Mereka bersaksi untuk tiga terdakwa penyuap di antaranya, Direktur Utama PT Citra Jelajah Informatika (PT CIFO) Sony Setiadi, Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Benny, dan Vertical Sulution Manager PT SMA Andreas Guntoro.
Saksi Kalteno menjadi orang pertama yang memberikan keterangan. Dalam keterangannya, terungkap kalau permintaan pengumpulan fee proyek diperintahkan oleh Ricky Gustiadi yang saat itu menjabat sebagai Kepala Dishub Bandung.
“Kalau THR tahun 2021 ada pengumpulan THR, tahun 2020 enggak ada,” kata Kalteno saat memberi keterangan di PN Tipikor Bandung, Senin (17/7).
“Siapa yang memerintahkan?,” tanya JPU.
Staf Sub Bagian Keuangan Dishub Bandung memberikan keterangannya soal pengumpulan dana THR untuk sejumlah para pejabat Pemkot dan aparat penegak hukum.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News
