Produsen Thrifting di Bandung Tutup Gudang
Lebih lanjut, kata Dicky, kehadiran thrifting justru bisa membantu konsumen yang ingin tetap tampil modis dengan budget yang minim.
Baca Juga:
“Kalau menurut aku, yang namanya persaingan sih pasti ada yang namanya bisnis dan kalau untuk baju bekas, kalau untuk desain baju baru sebenarnya itu ada pasarnya sendiri, yang suka baju-baju thrifting juga engga pasti juga beli baru, kalau misalkan untuk yang budgetnya kurang untuk yang minim,” jelasnya.
Akibatnya, Dicky pun kini terpaksa tak bisa berjualan lagi. Padahal bisnis yang sudah dijalaninya hampir setahun ini bisa memberi tambahan penghasilan buatnya.
“Seharusnya ini jadi win-win solution, dampaknya ke bisnis yam au enggak mau kami ini harus dijual,” ujarnya.
Menurutnya, pascalarangan thrifting pada produsen mulai membatasi penjualan bal kepada reseller. Bahkan, gudang thrifting pun kini sudah mulai ditutup.
“Rencananya mau buka, tetapi ternyata sudah enggak bisa, karena ada razia. Jadi bal-balan ini sekarang dirazia,” ucapnya.
“Dari suppliernya mereka enggak mau ngasih sekarang walaupun kami sudah minta. Jadi dari supplier ini ada razia dan sudah diberhentikan,” ungkapnya. (mcr27/jpnn)
Pascalarangan thrifting oleh Presiden Joko Widodo, produsen thrifting di Bandung banyak yang tutup gudang.
Redaktur : Ridwan Abdul Malik
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News