Ridwan Kamil Kembali Melakukan Pembelaan Diri Soal Polemik Guru di Cirebon
“Bahwa ada pihak sekolah yang meresponsnya berbeda, sebenarnya menjadi domain peraturan mereka,” ujarnya.
Menurutnya, untuk meluruskan permasalahan ini Ridwan Kamil pun sudah menghubungi pihak sekolah tempat Sabil mengajar. Dia pun bersikukuh merupakan sosok yang tidak anti kritik.
“Makanya menurut saya, cukup diingatkan saja, tidak usah sampai diberhentikan. Kan seolah-olah karena mengkritik saya jadi diberhentikan, terus sayanya dianggap anti kritik, kan tidak begitu,” jelasnya.
“Saya tidak anti kritik, saya terbuka, sudah ribuan kritik masuk kan begitu,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ia meminta agar kasus ini menjadi pembelajaran untuk semua orang. Salah satunya dalam substansi kebudayaan dan etika bermedia sosial.
“Ini menjadi pelajaran, sampaikan substansi tetapi cara menyampaikan kan harus sesuai dengan budaya kita. Kalau anda biarkan kekerasan itu terjadi dalam ruang informasi kita siapa yang akan mencontoh?,” ujarnya.
“Murid-murid kita, anak cucu kita yang akan menganggap menamai manusia dengan binatang biasa, ngomong kasar biasa. Makanya tugas guru, pemimpin, semua menjadi teladan dalam pembangunan yang lebih beradab,” lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, Ridwan Kamil tidak bisa lantas 'cuci tangan' atas kegaduhan dan nasib dari guru tersebut.
Begini penjelasan Ridwan Kamil soal polemik guru SMK di Cirebon yang dipecat gegara mengkritik dirinya di medsos.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News