Imbas Pelebaran Jembatan Otista, 2 Koridor Biskita dan 13 Trayek Angkot di Kota Bogor Berubah

jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Rencana pelebaran Jembatan Otista di kawasan Sistem Satu Arah (SSA) Kebun Raya Bogor membuat dua trayek koridor Biskita Transpakuan dan 13 trayek angkot di Kota Bogor berubah.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Eko Prabowo mengatakan ada dua koridor Biskita Transpakuan dan lima trayek angkot utama, serta delapan trayek angkot yang bersinggungan terdampak rencana pelebaran Jembatan Otista.

Atas hal itu, Dishub bersama Organda Kota Bogor tengah menggodok untuk mengeluarkan contingency plan (Rencana Cadangan) trayek selama pengerjaan revitalisasi Jembatan Otista dilakukan.

"Ini yang kami masih pikirkan. Dishub sendiri dengan angkutan (Organda) sedang menggodok untuk mengeluarkan contingency plan," kata pria yang akrab disapa Danjen, dikutip Kamis (9/3).

Pihaknya juga berencana akan mengeluarkan SK trayek sementara sebagai bentuk rencana cadangan imbas dari pelebaran Jembatan Otista.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dishub mengaku telah menetapkan rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan di kawasan Sistem Satu Arah (SSA) Kota Bogor.

Rekayasa lalu lintas sendiri akan diterapkan menyusul revitalisais Jembatan Otista yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini.

Danjen menjelaskan rekayasa lalu lintas sengaja diprioritassskan di kawasan SSA, sedangkan untuk ring 2, yakni Jalan Air Mancur dan sekitarnya, dan ring 3 kawasan Warung Jambu masih dalam tahap pematangan.

Rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan pada ring 1, khususnya di SSA Kota Bogor, yakni kendaraan yang melintas dari pintu keluar Tol Jagorawi Baranangsiang Bogor bisa melintas menuju arah Ekalokasari dan menuju PMI Bogor melalui Jalan Nasional 11.