Bapanas Launching Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan
jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan peta ketahanan dan kerentanan pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas(FSVA), yang di dalamnya telah memuat 74 kabupaten dan kota di Indonesia yang berstatus sebagai daerah rawan pangan, yang dapat diakses oleh pemerintah daerah.
Dari 514 daerah yang terpetakan, 74 di antaranya berstatus rawan pangan.
Selain meluncurkan peta ketahanan dan kerentanan pangan, Bapanas memberikan apreasiasi kepada masing-masing tiga kabupaten, kota dan provinsi yang memiliki indeks ketahanan pangan (IKP) terbaik selama lima tahun belakangan ini, dari 2018-2022.
"Jadi, hari ini selain kami meluncurkan peta ketahanan dan kerentanan pangan, kami juga memberikan apresiasi kepada kota, kabupaten dan provinsi yang memiliki nilai Pola Pangan Harapan (PPH) tinggi," kata Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edy di IPB International Convention Center (IICC) Botani Square, Kota Bogor, Selasa (28/2).
Sorwo Edy menyebutkan provinsi dengan IKP terbaik yaitu, Bali, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.
Sementara untuk kabupaten terbaik diraih Tabanan, Badung dan Gianyar di Provinsi Bali.
"Untuk kota terbaik ada Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, Denpasar Provinsi Bali dan Salatiga Provinsi Jawa Tengah," ujarnya.
IKP didorong oleh penganekaragaman pangan, diukur melalui capaian komposisi pangan dan gizi seimbang yang parameternya dimuat dalam skor pola pangan harapan (PPH).
Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan peta ketahanan dan kerentanan pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas(FSVA).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News