Bulog Bogor Targetkan Serap 1.656 Ton Gabah dan 6.613 Ton Beras dari Petani

jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Kepala Perum Bulog Cabang Bogor, Yanto Nurdianto, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menyerap gabah dan beras petani untuk memperkuat stok cadangan pangan pemerintah.
Selama periode panen raya Februari hingga April 2025, Bulog Cabang Bogor menargetkan penyerapan 1.656 ton gabah kering panen (GKP) dan 6.613 ton beras.
"Kami sudah menyerap kurang lebih 1.402 ton GKP, mayoritas dari wilayah Kecamatan Jonggol, Cariu, Sukamakmur, dan Tanjungsari di Kabupaten Bogor. Untuk wilayah Kota Bogor, sebagian hasil panen juga sudah kami serap. Namun, untuk beras masih kecil, baru mencapai 79 ton," ujar Yanto Nurdianto.
Baca Juga:
Pemerintah telah menetapkan harga GKP sebesar Rp6.500 per kilogram dan harga beras medium dengan standar kualitas tertentu sebesar Rp12.000 per kilogram.
Untuk mempercepat penyerapan, Bulog membentuk Tim Jemput Gabah yang bekerja sama dengan jajaran Kodim, Babinsa, dan dinas terkait guna mengumpulkan data potensi panen serta mendampingi proses pembelian gabah langsung dari petani.
"Kami membeli gabah langsung dari petani atau kelompok tani dengan sistem pembayaran melalui transfer setelah gabah ditimbang. Setelah itu, gabah dikeringkan dan digiling di fasilitas pengolahan yang ada di Bogor dan Karawang," jelas Yanto.
Cuaca yang sering hujan menjadi tantangan dalam penyerapan karena gabah yang terlambat dikeringkan bisa berkecambah, sehingga kualitas berasnya menurun.
Oleh karena itu, Bulog juga mengedukasi petani agar tidak memanen terlalu dini dan menjaga kebersihan gabah yang akan diolah.
Perum Bulog Cabang Bogor menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menyerap gabah dan beras petani untuk memperkuat stok cadangan pangan pemerintah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News