Matangkan Konsep Smart City, ITB Jalin Kerja Sama dengan ICESCO

“Saya percaya, berbagi ilmu dan pengalaman dari para ahli di berbagai negara kepada para peserta dalam acara ini, dapat memperbaharui pengetahuan para peserta dan secara langsung maupun tidak akan meningkatkan kesiapan transformasi Organisasi atau kota masing-masing,” katanya dalam keterangannya, Senin (26/12).

Sementara itu, Foued El Ayni sebagain pakar di bidang sains dan teknologi ICESCO menuturkan,  dalam mengatasi permasalahan perkotaan menuju ketangguhan, perlu kolaborasi melalui berbagai program, seperti seminar dan pelatihan.

“ICESCO sebagai salah satu organisasi ekonomi dunia telah merencanakan, program-program seperti penghargaan kota hijau, lokakarya, pelatihan, dan seminar. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu pelapor dalam menjadikan kota-kota untuk tumbuh dan lebih baik,” ujarnya.

Kepala Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB Suhono Supangkat dalam paparannya menjelasksan bahwa smart city merupakan kota yang dapat memanfaatkan sumber dayanya secara efektif dan efisien untuk mengatasi tantangan kota.

Dengan banyaknya tantangan yang dihadapi perkotaan, mulai dari meningkatnya populasi dan kemacetan, kesehatan, hingga pengelolaan sampah dan transportasi, sebuah kota membutuhkan solusi yang inovatif.

“PIKKC ITB telah menyelenggarakan program Riset Kota Cerdas Indonesia ke-4 saat ini. Hal itu merupakan salah satu kontribusi mandiri dari kampus untuk membantu meningkatkan Smart City Indonesia,” ucap Suhono.Selain itu, dibutuhkan juga adanya organisasi yang memimpin Smart City demi tercapainya Smart City di Indonesia.

Sebagai salah satu kota yang sudah menerapkan Smart City, Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi berbagi pengalaman mengenai implementasi smart city di kota yang dipimpinnya.

Kata Jumadi, solusi cerdas menghadirkan konsep smart city adalah melibatkan minimal tiga komponen, yakni teknologi, proses, dan manusia.