BMKG Minta Hutap Tidak DIbangun Kembali pada 11 Desa di Cugenang dan Pacet
jabar.jpnn.com, CIANJUR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis hasil monitoring dan survei gempa bumi Cianjur berkekuatan 5,6 SR.
Dalam rilis tersebut, BMKG merekomendasikan agar 11 desa di Kabupaten Cianjur direlokasi dan tidak lagi dibangun lagi hunian tetap.
Hal itu berdasarkan jenis tanah lunak dan lokasinya yang dekat dengan episentrum kegempaan.
Desa-desa tersebut berada di Kecamatan Cugenang dan sebagain Pacet, di antaranya Desa Ciputri, Desa Pasir Sarongge, Desa Galudra, Desa Nyalindung, Desa Sukamulya, Desa Sarampad, Desa Talaga, Desa Salakawung, Desa Cirumput, Desa Cibulakan, dan Desa Ciherang.
“Inilah zona-zona yang direkomendasikan jangan dibangun di situ. Kemugkinan masih akan terjadi (gempa bumi) dalam periode 20 tahun ke depan,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dikutip dari akun Youtube BMKG, Sabtu (3/12).
Dwikorita mengungkapkan, wilayah tersebut disebut sebagai zona sistemik aktif gempa, baik gempa susulan ataupun gempa utama dan meliputi sebagian desa.
“Kami menyebut nama desa dan jangan disalahartikan seluruh desa itu masuk zona ini, tidak sama sekali hanya sebagian dari desa itu,” tuturnya.
Dia menjelaskan, jarak 11 desa itu dari zona pusat gempa susulan berkisar 500 meter sampai 6,51 kilometer.
BMKG menyebut ada 11 desa di Kabupaten Cianjur yang sebaiknya tidak kembali dibangunan hunian tetap pascagempa. Begini penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News