Kota Bogor Dilanda 170 Bencana Sepanjang Maret 2025, Dedie Rachim Cek Kesiapan BPBD

jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan pada Maret masih tergolong tinggi hingga sangat tinggi, terutama di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
BMKG menyoroti periode 10 hari terakhir pada bulan Maret, khususnya dasarian ketiga (21-31 Maret) sebagai masa yang perlu diwaspadai.
Sebab pada periode ini, curah hujan di pulau Jawa antara 200-300 mm.
Baca Juga:
Hujan lebat ini dapat menyebabkan jarak pandang terbatas serta meningkatkan risiko banjir dan longsor di beberapa titik rawan. Ini menandakan potensi cuaca ekstrem masih perlu diwaspadai.
Merespons hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar apel siaga bencana di kantor BPBD Kota Bogor, Kelurahan Kayu Manis, Kecamatan Tanah Sareal, Selasa (11/3).
Dipimpin Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, apel tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan peralatan dan kesiapan personel dalam menghadapi cuaca ekstrem, tidak hanya dalam penanggulangan tetapi juga dalam mitigasi bencana guna mengurangi risiko bencana.
"Jadi intinya, kami ingin memastikan peralatan dan personel BPBD sanggup menghadapi cuaca ekstrem yang akan kita hadapi ke depan," ucapnya.
Dedie A. Rachim menilai bahwa di tengah keterbatasan peralatan dan personel, BPBD Kota Bogor memiliki prestasi dalam melakukan mitigasi, menangani, dan menanggulangi bencana yang terjadi di Kota Bogor, yang jumlahnya bahkan mencapai lebih dari 1.000 kejadian dalam satu tahun.
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim melakukan pengecekan kesiapan BPBD dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi pada Maret 2025
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News