DKPP Jabar: Wabah PMK Diprediksi Akan Berakhir 2035

"Apalagi kalau dari luar mau ke kandang, bajunya harus didisinfektan, sepatunya juga. Agar virus-virus dari luar tidak terbawa ke kandang," ujar Supriyanto.
"Hewan yang sehat harus dipisahkan. Juga ketika ada hewan datang, harus diisolasi dulu. Ini salah satu kunci pentingnya," sambungnya.
Lebih lanjut, Supriyanto menuturkan, penyebaran virus PMK ini diperparah oleh masih sedikitnya jumlah vaksin.
"Makanya yang diprioritaskan untuk divaksin adalah sapi dan kerbau, karena nilai ekonominya tinggi. Pada tahun 2022 ini, kami optimis vaksinasi hewan ternak di Jawa Barat sudah mencakup 200 ribu lebih hewan kurban," katanya.
Untuk mencegah penularan yang lebih massif lagi, pihaknya mengingatkan agar pengelola peternakan agar lebih mementingkan kebersihan.
"Kuncinya itu, dari kebersihan, terutama saat pengiriman/perpindahan hewan," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Faiz Rahman, memastikan pihaknya terus mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan PMK.
"Termasuk terkait kebersihan kepada pengelola ternak," ujarnya.
Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak diprediksi belum akan hilang setidaknya hingga 2035.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News