Fraksi Demokrat Tolak Kenaikan HET Gas Melon di Kabupaten Bogor
jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Ketua Fraksi Partai Demokrat M Leo Hananto Wibowo buka suara soal kebijakan Pemkab Bogor yang tega menaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG 3 kilogram atau gas melon menjadi Rp18.686.
Leo menjelaskan kenaikan HET gas melon tersebut ditetapkan Pemkab Bogor melalui Keputusan Bupati Bogor Nomor : 541.11/250/Kpts/Per-UU/2022.
"Yang membuat hati miris, karena kenaikan harga ini didukung oleh surat keputusan Plt Bupati Bogor, tanpa berkonsultasi dengan DPRD Kabupaten Bogor dan tanpa memperhatikan nasib masyarakat," kata Leo kepada JPNN.com, Senin (7/11).
Menurutnya keputusan tersebut telah memberatkan masyarakat, sebab akibat kenaikan HET tersebut harga gas melon di masyarakat mencapai Rp23 hingga Rp25 ribu per tabung.
"Di surat memang Rp18.686 per tabung, tetapi fakta di lapangan harganya bisa mencapai Rp23 hingga Rp25 ribu. Tentu ini sangat memberatkan masyarakat kecil," ujarnya.
Tak hanya itu, keputusan pemerintah menaikan HET gas melon juga dinilai tidak tepat, sebab saat ini kondisi ekonomi masyarakat sedang terpuruk.
"Kenaikan harga ini dilakukan disaat yang tidak tepat, karena saat ini daya beli masyarakat sedang jatuh imbas pandemi Covid-19 dan kenaikan harga BBBM," jelasnya.
Leo menilai seharusnya Pemkab Bogor bisa lebih peka dengan kondisi perekonomian masyarakat di bawah, bukan justru berbuat sebaliknya.
Ketua Fraksi Partai Demokrat M Leo Hananto Wibowo menolak kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG 3 kilogram atau gas melon di Kabupaten Bogor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News