Ikravany Hilman Beberkan Penyebab Dugaan Diskriminasi di SMAN 2 Depok

Minggu, 09 Oktober 2022 – 13:25 WIB
Ikravany Hilman Beberkan Penyebab Dugaan Diskriminasi di SMAN 2 Depok - JPNN.com Jabar
Sekretaris DPC PDIP Kota Depok IKravany Hilman. Foto : Lutviatul Fauziah/JPNN.com.

jabar.jpnn.com, DEPOK - Katua Farkasi PDIP DPRD Kota Depok Ikravany Hilman sebut dugaan diskriminasi yang terjadi pada siswa Rohani Kristen (Rohkris) di SMAN 2 Depok terjadi karena kurangnya sensitivitas dari sekolah.

Ikravany mengatakan bahwa pihaknya telah datang langsung ke sekolah untuk memintai keterangan, baik dari kapala sekolah SMAN 2 Depok, guru, dan juga siswa.

“Jadi, ruangan yang biasanya dipakai untuk doa pagi itu dipergunakan untuk menyimpan seragam. Maka siswa diminta menggunakan ruangan di lantai dua, tetapi ruangannya masih terkunci, makanya anak-anak tersebut melakukan doa pagi di selasar atau lorong persis di ruang yang masih terkunci tersebut,” ucap Ikravany, dikutip Minggu (9/10).

Baginya, sekolah harus memiliki mekanisme yang baik agar diskriminasi atau intoleransi ini tidak terjadi di lingkungan sekolah.

Serta pada prinsipnya sekolah tidak boleh beranggapan dan berpikir bahwa tidak ada sama sekali diskriminasi dan intoleransi di sekolah.

“Karena itu bisa terjadi kapan saja, di mana saja dan oleh siapa saja, baik sengaja atau tidak sengaja. Saya menegaskan bahwa sekolah harus punya mekanisme, bukan soal diskriminasi atau tidak, tetapi sekolah harus memiliki mekanisme untuk terus menerus meminimalisir potensi intoleransi tersebut dan kalaupun itu terjadi harus punya mekanisme untuk memecahkan persoalan,” tegasnya.

Ikravany menerangkan meskipun sekolah sudah menyediakan tempat untuk doa pagi, tetapi terlihat ada kelemahan dari sisi sensitivitas. Karena kegiatan doa pagi ini bukanlah kegiatan dadakan, tetapi memang sudah menjadi agenda rutin setiap harinya.

“Maka ketika tempat itu tak bisa digunakan seharusnya sekolah memberi tahu dan menyiapkan tempat lain, sehingga tidak terjadi peristiwa tersebut, maka menurut saya ini bukan keteledoran tetapi kurangnya sensitivitas terkait hal itu,” jelasnya.

Ikravany Hilman sebut dugaan terjadinya diskriminasi di SMAN 2 Depok terjadi karena kurangnya sensitivitas dari pihak sekolah.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News