Harga Kedelai Mahal, Perajin Tahu Tempe di Jabar Menjerit
jabar.jpnn.com, BANDUNG - Perajin tahu tempe di Jawa Barat mengeluhkan mahalnya harga kedelai di importir.
Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat, M Zamaludin mengatakan kenaikan harga kedelai sudah berlangsung hampir satu bulan.
Hal ini dipicu karena naiknya harga kedelai dari importir yang memasok ke para perajin tahu tempe di wilayah Jabar.
"Sudah enggak aman (kondisinya). Kenaikannya bukan karena harga BBM, kalau BBM biasanya naik Rp 100 atau Rp 200, itu kan sudah lebih dari Rp 1.000 jadi bukan karena BBM," katanya dihubungi, Senin (3/10).
Menurut Zamaludin, berdasarkan keterangan importir kenaikan harga kedelai dikarenakan adanya kelangkaan bahan baku. Padahal, harga di pasar dunia saat ini masih stabil.
"Alasannya sih importir ngomongnya ada kelangkaan lagi tetapi kan gak tau sih yang pastinya, kan katanya juga di luar ini lagi turun harganya tetapi di sini malah naik terus," ujarnya.
Imbasnya, Zamaludin menyebut ada banyak perajin tahu tempe di beberapa wilayah di Jabar yang tutup.
Itu dikarenakan perajin yang tidak mampu menutup mahalnya bahan baku sementara mereka harus tetap memproduksi tahu dan tempe.
Para perajin tahu tempe di Jabar mengeluhkan mahalnya harga kedelai. Hal ini menyebabkan banyaknya perajin yang tutup di wilayahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News