Disebut Belum Pantas Jadi Kota Layak Anak Oleh Kemen PPPA, Begini Komentar Datar Mohammad Idris
jabar.jpnn.com, DEPOK - Wali Kota Depok Mohammad Idris merespons komentar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) yang menyebut bahwa Kota Depok belum bisa dikategorikan sebagai Kota Layak Anak (KLA).
Idris mengatakan bahwa di Indonesia belum ada kota yang masuk kategori layak anak secara menyeluruh.
Idris mengatakan kalau pun ada yang meraih predikat KLA bukan berarti di sana nihil kasus kekerasan pada anak.
“Depok ini masih kategori Nindya, karena perangkat birokrasinya masih ada yang kurang. Yang agak berat yakni seluruh sekolah dari berbagai jenjang, swasta dan negeri harus menjadi sekolah layak anak atau sekolah ramah anak. RW juga begitu, semuanya harus menjadi RW ramah anak," katanya, Senin (19/9).
Dia mengatakan untuk mewujudkan KLA dibutuhkan kerjasama dari seluruh lembaga dan masyarakat Kota Depok.
Baginya, mempertahankan predikat Nindya selama tujuh kali akan menjadi motivasi bagi Kota Depok.
Baca Juga:
“Kota Depok sudah tujuh kali mendapat predikat Nindya, itu masih kami rawat dan pertahankan. Kota Bandung saja pernah turun, tetapi Depok masih bertahan dan akan menjadi motivasi untuk ke depannya,” jelasnya.
Sekadar diketahui, Plt Deputi Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Rini Handayani mempertanyakan status Kota Depok yang dinilai oleh Setara Institute sebagai Kota Paling Intoleran, yang di saat bersamaan Kemen PPPA memberikan predikat KLA.
Wali Kota Depok Mohammad Idris buka suara soal komentar Kemen PPPA yang menyebut Kota Depok belum bisa dikategorikan sebagai Kota Layak Anak (KLA).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News