BBKSDA Jabar Beberkan Hasil Autopsi Bangkai Macan Kumbang yang Mati di Sumedang

“Nah matul ini tau ‘oh ini ada orang’ terus dia menghindar dan melipir untuk sembunyi. Kebetulan di tempat sembunyi ada Pak Udes yang posisinya sedang benerin air, nah posisi yang dekat dan kemudian mungkin matul merasa ada yang mendekati,” jelasnya.

Sebab merasa terancam, Macan Kumbang itu akhirnya menerkam Udem sebagai bentuk pembelaan diri.

“Pak Udes pun enggak tahu kalau di sana matul yang sedang memangsa angsa. Akhirnya Pak Udes yang sudah diterkam terjatuh dan mendapatkan luka di bagian muka,” sambungnya.

Halu pun mengklarifikasi informasi yang beredar ihwal Macam Kumbang yang mati karena dipiting dan ditenggelamkan.

Setelah dilakukan autopsi, terungkap kalau macan itu mati karena terjatuh ke dalam air dengan kedalaman yang dangkal.

“Waktu Pak Udes teriak kemudian temannya yakni Pak Didin turun membantu dan justru mendapatkan terkaman juga. Lalu datang Pak Adi yang tidak sengaja memegang kepalanya (macan), jadi bukan cerita berkelahi itu enggak, mencekik juga enggak. Secara tidak sengaja pokoknya posisinya dipegang erat sambil sedikit masuk ke air, dan hasilnya pun tidak ada tenggelam,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Ia juga memastikan kalau para korban itu bukan lah sedang berburu. Hal itu bisa dibuktikan dari hasil nekropsi yang dilakukan BBKSDA di Kebun Binatang Bandung pada Senin kemarin.

“Karena kalau berburu pastinya ada peralatan dan luka buruan untuk si macannya dan ini enggak ada. Hasilnya pun mati karena traumatik. Posisi terdesak gitu tetapi kemudian dia memebla diri untuk keluar. Karena memang tempatnya (tkp) rimbun dan tersembunyi lebih atas lagi posisi macannya,” ucapnya.