BBKSDA Jabar Beberkan Hasil Autopsi Bangkai Macan Kumbang yang Mati di Sumedang
jabar.jpnn.com, SUMEDANG - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat menyampaikan hasil nekropsi atau autopsi bangkai Macan Kumbang yang mati seusai menerkam tiga petani di Kabupaten Sumedang.
Kepala Sub Bagian Humas BBKSDA Jabar Halu Oleo menuturkan, hasil nekropsi menyatakan bahwa satwa langka itu mengalami kondisi trauma pasca bertemu dengan manusia.
“Nekropsi itu memang traumatik. Memang kalau berdasarkan hasil analisa kami antara hasil di TKP, lokasi, dan nekropsi itu nyambung semua,” kata Halu dikonfirmasi, Selasa (13/9).
Halu menjelaskan detik-detik saat macan kumbang menyerang tiga warga yang sedang berkebun di Desa Tegalmanggung, Kabupaten Sumedang.
Semula posisi macan kumbang itu memang tengah berburu mengincar mangsa. Sampai kemudian menemukan angsa di kebun yang sedang digarap ketiga petani itu.
“Si matul (macan tutul) ini lagi makan angsa yang secara tidak sengaja ada Pak Didin (salah satu korban) sedang berkebun, terus ada Pak Udes dan Pak Adi. Mereka ini tidak tahu kalau di sana ada matul,” ujarnya.
Menurut Halu, Macan Kumbang memiliki sifat soliter sehingga ketika bertemu manusia, hewan tersebut memiliki kecenderungan berada dalam bahaya.
Menerkam warga di sana pun, katanya, sebagai bentuk pembelaan diri karena merasa terancam.
BBKSDA Jabar mengungkapkan hasil autopsi bangkai macan kumbang yang mati seusai menerkam tiga petani di Desa Tegalmanggung, Sumedang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News