Peneliti: Kudapan Jalanan Lebih Mendesak untuk Diawasi BPOM Ketimbang Galon Guna Ulang
Residu dari bahan kimia ini biasanya tertinggal atau menempel pada apel, stroberi, melon, ketimun dan sayuran lain yang menggugah untuk segera dimakan.
Residu pestisida yang ikut termakan oleh anak bisa menyebabkan disabilitas, perkembangan otak bermasalah dan gangguan saraf. Ini sangat berbahaya pula jika dikonsumsi oleh ibu hamil.
Salah satu unsur kimia pestisida yang paling berbahaya adalah Chlorpyrifos yang dapat mematikan sel saraf anak.
Zat-zat kimia pangan lainnya yang perlu pengawasan serius BPOM adalah arsenik yang ada pada makanan cereal, snack, dan beras bubur yang biasa dikonsumsi anak-anak.
Arsenic ini dapat menahan laju berat badan pada bayi dan anak-anak. Ini membuat mereka tetap kurus walau telah banyak makan. Selain itu, dampak yang lebih serius adalah tumbuhnya sel kanker dan impotensi pada orang dewasa.
Phthalates, juga perlu diwaspadai. Zat ini biasa ditemukan pada plastik dan pembungkus makanan. Efeknya memang tidak langsung terlihat, tetapi berbahaya untuk jangka panjang.
Aspartam atau pemanis buatan yang lebih manis daripada gula juga bisa menyebabkan kanker dan diabetes dan sangat berbahaya bagi anak.
Zat kimia pangan lainnya yang berbahaya bagi kesehatan ada pada produk susu, dairy dan daging yang disebut-sebut sangat bergizi bagi anak.
Pengawasan pangan lebih penting untuk dilakukan dan terbukti menyebabkan penyakit bagi para konsumennya dibandingkan dengan penggunaan galon daya guna.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News