Peneliti: Kudapan Jalanan Lebih Mendesak untuk Diawasi BPOM Ketimbang Galon Guna Ulang

Rabu, 10 Agustus 2022 – 22:00 WIB
Peneliti: Kudapan Jalanan Lebih Mendesak untuk Diawasi BPOM Ketimbang Galon Guna Ulang - JPNN.com Jabar
Kemasan air minum galon guna ulang. Foto: dok Aspadin

Dia mengatakan makanan yang diolah dengan nitrogen cair dengan cara yang tak tepat bisa menyebabkan luka bakar serius.

Selain itu, ada juga kasus temuan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang terhadap belasan produk makanan jenis kerupuk dan mie yang beredar di tengah masyarakat Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang mengandung zat kimia berbahaya berupa auramin dan rhodamin B.

Tak kalah heboh adalah penggunaan etilen oksida yang digunakan untuk sterilisasi rempah-rempah.

Zat ini sering digunakan pada sebagian produk makanan, seperti es krim, sereal sarapan, permen, atau keju, yang berfungsi sebagai zat pengental atau penstabil.

Pakar farmasi dari Universitas Gadjah Mada Dr Arief Nurrochmad menyebut etilen oksida termasuk bahan berbahaya dan beracun yang bisa memicu dampak buruk bagi kesehatan.

Kemudian penggunaan logam berat antimon sebagai katalis dalam pembuatan plastik PET yang bisa memunculkan masalah kesehatan.

Ada juga minyak sayur brominasi yang sering dipakai untuk menggoreng atau menumis. Minyak sayur brominasi diketahui meninggalkan residu pada lemak tubuh, otak, hati dan organ lainnya.

Selanjutnya, racun kimia yang umumnya digunakan untuk membunuh pestisida pada buah-buahan dan sayuran yang disukai anak-anak.

Pengawasan pangan lebih penting untuk dilakukan dan terbukti menyebabkan penyakit bagi para konsumennya dibandingkan dengan penggunaan galon daya guna.
Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News