Kisah Getir Pembelajaran di SMP PGRI 6 Kota Bandung
“Walaupun kecil, rasa kekeluargaan di sini itu betul-betul dirawat. Kami juga melakukan pendekatan kepada orang tua supaya memaklumi keadaaan SMP PGRI 6,” ucap Yoni yang sudah mengabdi puluhan tahun itu.
Sebelumnya, puluhan siswa terpaksa harus belajar di ruangan yang sempit dan menumpang di sekolahan lain dikarenakan tidak memiliki gedung belajar sendiri.
Sekolahan itu adalah SMP PGRI 6 Kota Bandung yang harus menumpang di lahan dan bangunan milik SDN 205 Neglasari, Jalan Sadang Serang.
Pantauan JPNN di lokasi, bangunan sekolahan itu posisinya memojok di tengah-tengah lahan SD.
Tidak seperti SMP pada umumnya yang punya lapangan lega, SMP PGRI 6 hanya memiliki tiga ruangan kelas yang masing-masingnya berukuran 6x5 meter, 3x5 meter dan 2x3 meter persegi.
Paling miris adalah ruangan kelas IX, yang mana ruangannya berhadapan langsung dengan WC sekolah. Jarak antara kelas dengan WC pun hanya dua langkah kaki.
Lorong menuju kelas pun hanya bisa diisi satu orang saja, bahkan dari ruangan kelas IX bisa menembus ke WC dan gudang tempat penyimpanan barang serta ruang kepala sekolah.
Ruang guru pun mereka harus berbagi dengan para siswa. Tanpa sekat, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung di samping ruang kepsek yang sekaligus dipakai sebagai ruang guru.
Puluhan siswa SMP PGRI 6 Kota Bandung pernah merasakan belajar di kelas dengan lesehan karena tidak memiliki bangku dan meja.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News