Pesisir Selatan Cianjur Rawan Gempa, Lima Alat Pendeteksi Tsunami Rusak
jabar.jpnn.com, CIANJUR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di pesisir selatan Cianjur untuk mewaspadai ancaman gempa yang berujung tsunami. Salah satunya dengan menyiagakan petugas dan sukarelawan kebencanaan.
"BMKG meminta setiap pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi terjadinya hal terburuk. Terlebih saat ini, lima alat pendeteksi Tsunami Early Warning Sistem (TEWS) di laut selatan Cianjur tidak berfungsi," kata Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo di Cianjur, Senin (1/8).
Rudi menjelaskan, alat pendeteksi tsunami yang terpasang di pesisir selatan Cianjur diantaranya Cidaun, Sindangbarang dan Agrabinta sudah lama tidak berfungsi.
Namun, kata Rudi, sudah dilakukan pengecekan dari BNPB beberapa hari lalu.
Kerusakan alat pendeteksi tsunami diduga akibat cuaca dan lamanya terpasang di perairan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
"Kalau kerusakan nya sudah beberapa tahun yang lalu dan sudah dilaporkan, baru beberapa hari lalu diperiksa BNPB, kami masih menunggu hasilnya," kata Rudi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Cianjur, Fatah Rizal mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan BNPB dan BMKG terkait ancaman gempa bumi dan tsunami di laut Selatan Jawa termasuk di pesisir Cianjur karena selama ini masuk dalam zona merah bencana.
"Kami juga sudah menyiagakan 150 Relawan Tangguh Bencana (Retana) di tiga kecamatan untuk melakukan pengawasan dan segera melaporkan jika melihat tanda akan terjadinya bencana. Kami juga melakukan kesiapan seperti pemasangan dan penambahan rambu jalur evakuasi dan edukasi kebencanaan," katanya.
BMKG memberikan peringatan bagi masyarakat di pesisir selatan Cianjur akan ancaman gempa dan tsunami. Sementara itu, lima alat pendeteksi tsunami rusak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News