Faktor Ekonomi Jadi Biang Kerok Kasus Stunting di Kabupaten Bekasi

Jumat, 15 Juli 2022 – 16:46 WIB
Faktor Ekonomi Jadi Biang Kerok Kasus Stunting di Kabupaten Bekasi - JPNN.com Jabar
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat memberikan arahan dan instruksi dalam rapat internal Pemkab Bekasi. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

"Nanti harus dicek, keluarga tersebut sudah punya program apa, apakah PKH, bantuan tunai lalu apa lagi? Kalau belum itu kami akan perhatikan," katanya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi pada tahun ini fokus menurunkan tingkat stunting di 76 desa yang berlokasi di 19 kecamatan melalui pengintegrasian program penurunan stunting dengan pengentasan kemiskinan.

Menurut dia pendidikan dan pemahaman kesehatan bagi para ibu yang masuk kategori keluarga rawan stunting diperlukan untuk mencegah peningkatan angka kasus.

"Saya minta tim penggerak PKK, DPPKB, DP3A bisa meluncurkan program yang bisa meningkatkan pengetahuan ibu dalam rangka melahirkan dan menumbuhkembangkan anak," ucapnya.

Selain itu program pendukung seperti perbaikan rumah tidak layak huni serta program sistem pengelolaan air limbah domestik juga akan difokuskan kepada keluarga rawan stunting demi perbaikan kualitas hidup keluarga sasaran.

Pelaksana tugas Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi Entah Ismanto mengatakan perlu penyusunan bahan penguatan regulasi agar percepatan penurunan angka stunting dapat terwujud.

"Langkah ini diperlukan untuk optimalisasi peran tim penggerak penurunan stunting baik tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa," tutupnya. (antara/jpnn)

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menyatakan, faktor ekonomi menjadi salah satu penyumbang terbesar kasus stunting di Kabupaten Bekasi.

Redaktur & Reporter : Yogi Faisal

Facebook JPNN.com Jabar Twitter JPNN.com Jabar Pinterest JPNN.com Jabar Linkedin JPNN.com Jabar Flipboard JPNN.com Jabar Line JPNN.com Jabar JPNN.com Jabar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News