70 Persen Kasus Stunting di Kota Depok Berasal dari Keluarga Berada
![70 Persen Kasus Stunting di Kota Depok Berasal dari Keluarga Berada - JPNN.com Jabar](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/01/08/warga-antusias-mengikuti-gerakan-melawan-stunting-foto-dok-0-qcu7.jpg)
jabar.jpnn.com, DEPOK - Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, angka stunting di Kota Depok terendah se-Jawa Barat.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan, angka stunting di Kota Depok yakni 12,3 persen.
“Depok menjadi yang terendah di Jawa Barat, di mana Jawa Barat di angka 24,5 persen,” ucapnya, dikutip Senin (27/6).
Pria yang akrab disapa IBH ini menerangkan, angka dari SSGI tersebut jauh berbeda dengan yang dimiliki Kota Depok, di mana berdasarkan data pada Dinas Kesehatan Kota Depok angka stunting Kota Belimbing hanya 3,43 persen.
“Kalau data yang ada di Dinkes Depok yakni 3,43 persen atau 3.693 balita yang mengalami stunting,” tutur IBH.
Berdasarkan data tersebut IBH menjelaskan bahwa 70 persen balita yang mengalami stunting dari kalangan orang mampu.
“70 persen dari kalangan mampu dan 30 persen dari masyarakat miskin,” jelasnya.
Dia mengatakan stunting terjadi akibat pola asuh yang kurang tepat, sehingga asupan gizi yang diberikan juga tidak sesuai dengan yang seharusnya.
Sebanyak 3.693 balita di Kota Depok mengalami stunting. Anehnya, 70 persen dari jumlah itu berasal dari keluarga berada bukan keluarga miskin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News