Pemkab Garut Antisipasi Dampak Ekonomi Bagi Peternak Akibat PMK
Peternak, kata dia, bisa mendapatkan keterangan hewan ternaknya mati karena PMK dari hasil pemeriksaan dokter hewan dan diketahui kepala desa.
"Jadi kami bisa tahu pasti penyebab ternak itu mati, karena kalau tak ada kriteria akan banyak yang mengajukan tanpa penyebab kematian yang jelas," katanya.
Ia menambahkan kriteria lain yaitu bantuan akan diberikan kepada peternak prasejahtera yang dilihat dari jumlah ternaknya hanya memiliki misal lima ekor sapi atau domba.
Peternak besar, kata dia, sementara tidak akan mendapatkan bantuan dari pemerintah, namun kebijakan kriteria peternak itu masih dalam pembahasan pemerintah.
"Kalau dia pengusaha besar, ya tidak akan diberi kompensasi, namun ini masih kami bahas aturannya agar lebih jelas," katanya.
Ia menyampaikan sudah menerjunkan petugas untuk mendata sesuai nama dan tempat peternakan yang hewan ternaknya mati karena wabah PMK.
Ia menyebutkan sementara dilaporkan ada 40-50 ekor sapi yang mati, data itu belum pasti karena kemungkinan akan ada data tambahan atau susulan yang nanti dimasukkan pada gelombang kedua.
"Untuk gelombang pertama, sejauh ini catatan kami sapi yang mati ada 45-50 ekor, jadi anggaran yang disiapkan sekitar Rp250 juta, nanti akan datanya kami verifikasi lagi tentunya," kata Sofyan. (antara/jpnn)
Pemerintah Kabupaten Garut menyiapkan anggaran bantuan bagi peternak yang hewannya mati akibat penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Redaktur & Reporter : Ridwan Abdul Malik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News