Kasus Covid-19 di Jabar Melandai, Status Pandemi Tak Kunjung Usai
“Kalau negara lain seperti Shanghai, Inggris sempat meledak, lalu Jerman dan kami alhamdulillah tidak ada, dan lebaran ini baru berakhir dua minggu laku dan mungkin bulan depan kami hitung,” ujarnya.
Kata Vini, dalam enam bulan terakhir, angka kasus Covid-19 di Jabar tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
Sehingga Jabar, menurutnya, sudah bisa melewati fase rekomendasi endemik dari WHO dan bisa langsung disampaikan pada pemerintah pusat untuk dikaji kembali.
“Tadi memang ada aturan endemik yang mengharuskan enam bulan berturut-turut tidak ada peningkatan kasus Covid-19. Setelah itu kami tunggu keputusan pemerintahan pusat dan WHO,” terangnya.
Dengan status masih pandemik, Vini menambahkan bahwa Dinkes Jabar akan terus melakukan pemantauan dan imbauan pada kabupaten/kota agar tetap menerapkan pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).
“Walaupun sudah landai, tim data kami terus memantau dari RS online kabupaten/kota dan setiap hari masuk laporannya. Laporan satgas masih terus jalan dan kami pantau sebulan ke depan,” terangnya.
Sebelumnya, Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan atau area terbuka.
Kebijakan tersebut diambil dengan memperhatikan kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang saat ini makin terkendali.
Angka kasus Covid-19 di Jabar terus menurun setiap harinya. Seusai libur Lebaran 2022 sampai dengan hari ini, belum terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News