Dua Mata Pisau Gawai dan Ancaman Bagi Generasi Emas Indonesia
“Dengan kesempatan atau kebutuhan awalnya, karena harus PJJ. Akhirnya Dia punya kesempatan memanfaatkan itu untuk kepentingan lain misalnya main gim,” ucapnya.
Ketika sudah begitu, kata Lina, anak menjadi agresif dengan mengancam orang tua hingga berani melakukan kekerasan fisik ketika dilarang bermain gawai.
Peran orang tua sangat penting dalam kasus kecanduan anak pada gawai
Lina menjelaskan, dalam kasus ini banyak orang tua yang lepas tangan dalam pemberian dan pengawasan gawai kepada anak. Orang tua cenderung mengalah apabila anak mulai merengek meminta gawai.
“Orang tua enggak tegas juga, jadi anak pakai alasan PJJ itu sebagai senjatanya untuk memainkan gawai,” ungkapnya.
Dia menambahkan, pembatasan penggunaan gawai berlebih bisa dimulai dari orang tuanya. Sebagai orang yang paling dekat dengan anak, orang tua dinilai perlu membangun komunikasi intens dengan anak.
“Pertama, orang tua perlu jadi role model/teladan bagi anaknya. Jangan melarang-larang, anaknya sudah diam nih enggak main ponsel, tetapi orang tuanya malah main gawai terus. Kan enggak gitu,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Lina, orang tua perlu melakukan pengalihan fokus anak terhadap gawai. Di antaranya dengan mengajak anak melakukan kegiatan bersama, seperti membaca buku atau bercocok tanam.
Fenomena anak kecanduan gawai di masa pandemi Covid-19 merupakan masalah serius dan perlu mendapat perhatian khusus, dari masyarakat hingga pemerintah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News