Dedi Mulyadi: Satgas Antipremanisme Sudah Mulai Berjalan di Jabar

jabar.jpnn.com, DEPOK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengklaim jika Satgas Antipremanisme sudah berjalan di Jawa Barat.

Dirinya menjelaskan bahwa dalam Satgas tersebut terdiri dari tentara dan pihak kepolisian.

“Artinya, ketika kapolres metro menjalankan tugas-tugasnya sebagai kepolisian, sesungguhnya dia juga menjalankan kesatuan tugas itu. Cuma pendekatannya kalau di satgas ada unsur TNI-nya. Untuk apa? membangun harmoni antara keduanya, ketika melakukan penindakan TNI dan Polri pada sikap yang sama,” ucapnya.

Mantan Bupati Purwakarta tersebut menuturkan, saat ini sedang melakukan perumusan terkait pembiayaan untuk Satgas Antipremanisme.

“Sudah berjalan (Satgas Antripremanisme), kemudian dari sisi pembiayaan kami sedang merumuskan teknis pembiayaan karena ini satgas terpisah dari pembiayaan Polres dan Kodim,” ujarnya.

“Kami lagi merumuskan setiap Kabupaten/Kota kan operasional harus ada pembiayaannya, harus ada posko, mobil operasional tambahannya ini yang akan ditata oleh kami,” jelasnya.

Dengan adanya Satgas tersebut, dia menilai saat ini aksi premanisme di Jawa Barat termasuk Kota Depok sudah menurun.

“Jangan melihat kejadian Depok hari ini, lebaran kemarin itu sudah menurun tanya lurah yang minta THR ke perusahaan sudah turun total. Di Bekasi berapa orang yang ditahan, di Kota Bandung berapa. Itu sudah mulai menurun, penurunan ini akan menimbulkan eskalasi orang ketidakpuasan, ini yang akan menjadi celah manuver," ungkapnya.